Review Novel Credit Roll of the Fool (Hyouka 2)

by - 2:47 PM

Penulis: Yonezawa Honobu
Penerbit: Haru Media
Tahun terbit: 2018
Jumlah halaman: 260

Blurb
Oreki Hotaro lagi-lagi terseret oleh rasa ingin tahu Chitanda Eru. Melawan keinginannya, kali ini Hotaro harus menebak penyelesaian skenario naskah film misteri kelas 2-F yang akan ditayangkan saat Festival Kanya nanti.

Seorang siswa terjebak dalam kamar tertutup bangunan terbengkalai, mati setelah tangannya terpotong. Namun, siapa yang membunuh? Bagaimana caranya? Film itu selesai begitu saja tanpa penjelasan. Hotaro-lah yang bertugas menebak siapa dan bagaimana trik pembunuhan itu dilakukan.

Namun, hanya itukah masalahnya? Atau ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar menyelesaikan skenario film?
***

Ini dia ulasan buku kedua Hyoka yang berjudul Credit Roll of the Fool. Baru saya baca bulan April ini dan syukurlah selesai tanpa penundaan-penundaan. Ngomong-ngomong, dua hari lalu saya baru saja beli buku ketiganya, the Kudryavka Sequence. Tunggu ulasan selanjutnya ya. Kalau belum baca ulasan buku pertama bisa klik di sini.

Beberapa waktu lalu saya sempat membaca fakta novel Hyouka di Instagram penerbit Haru. Ternyata awalnya Hyouka ini hanya ada 3 buku. Namun, saat Yonezawa Honobu sudah merampungkan novel ketiganya, penerbit yang menaungi dua buku Hyouka sebelumnya tutup. Lalu ada penerbit lain yang menanyakan apakah Yonezawa memiliki naskah novel. Yonezawa pun mengajukan novel Hyouka ketiga. Penerbit baru itu meminta novel tersebut diubah menjadi novel baru (bukan terusan Hyouka), maka terbitlah novel Sayonara Yosei atau Goodbye Fairy (Novel Goodbye Fairy ini juga akan diterbitkan oleh penerbit Haru). Setelah beberapa lama, akhirnya penerbit Hyouka kembali buka dan memutuskan untuk melanjutkan buku Hyouka. Jadilah Hyouka ini berlanjut sampai buku keenam.
Novel Credit Roll of the Fool oleh Yonezawa Honobu diterbitkan oleh penerbit Haru
Novel Credit Roll of the Fool ©

Kasus di buku kedua ini bercerita tentang naskah skenario film yang belum rampung. Film itu sendiri tentang cerita misteri pembunuhan di ruang tertutup. Kalau sudah soal pembunuhan di ruang tertutup saya langsung mikir ini penyelesainnya akan rumit atau sebaliknya cara yang terlampau sederhana sampai tidak terpikirkan.

Sejak awal membaca sudah banyak kejanggalan yang ditampilkan, seperti tidak rampungnya skenario, apa yang sebenarnya terjadi dengan penulis skenario, kenapa harus Hotaro yang menebak trik akhir, bagaimana menciptakan pembunuhan di ruang tertutup. Tentu saja semua pertanyaan-pertanyaan itu akan terjawab di akhir cerita. Dan, memang tidak tertebak apa yang sebenarnya terjadi, walaupun saya sudah mencium keanehan-keanehan di awal. Soal alur, jelas buku kedua lebih rumit dari yang pertama, karena di buku kedua juga melibatkan analisis orang dari luar Klub Sastra Klasik. Belum juga manipulasi dari pihak luar.

Di dalam novel kedua ini terdapat beberapa analisis, salah satunya adalah analisis milik Hotaro. Ketiga analisis lainnya adalah milik siswa kelas 2-F itu sendiri. Secara keseluruhan, saya paling puas dengan analisis milik Hotaro. Namun, apakah analisis milik Hotaro memang yang diharapkan oleh penulis skenario? Temukan jawabannya setelah membaca Credit Roll of the Fool.

Yang paling berkesan dari Credit Roll of the Fool adalah cara penulis menyisipkan petunjuk-petunjuk dari setiap analisis orang yang berbeda. Sampai ada juga perbedaan novel detektif di era Arthur Conan Doyle dengan era Agatha Christie. Berkat itu saya jadi sedikit paham era cerita-cerita detektif. Selama ini saya membaca novel-novel detektif ya tinggal baca saja. Tidak kepikiran mendalami perbedaan-perbedaannya. Misalnya, disebutkan bahwa di masa Arthur Conan Doyle belum ada kasus pembunuhan yang menggunakan trik eksplisit. Trik eksplisit muncul saat era Agatha Christie. Selain itu ada juga istilah 10 Commandments dalam cerita detektif yang digagas oleh Ronald Knox. Sepuluh Firman oleh Knox tersebut berisi hal-hal yang harus dihindari dalam cerita detektif. Kalau mau tahu detailnya bisa Googling, banyak banget situs yang membahasnya.

Anyway, bagi pecinta novel misteri patut mencicipi buku series yang ditulis Yonezawa ini. Saya lagi berusaha baca semua seriesnya. Di Indonesia sendiri baru ada empat buku yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh penerbit Haru. Untuk buku kelima (the Approximation of the Distance of Two) dan keenam (Even Though I'm Told I Now Have a Wings) semoga juga akan diterbitkan dalam bahasa Indonesia.

Jangan sungkan tinggalkan komentar di kolom komentar ya. Terima kasih telah berkunjung di Melalui Ruang.

You May Also Like

2 comments

  1. Bagus sekali novel nya kalau beli dimana ya gan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa beli online di akun Shopee penerbit haru official. Btw, lagi ada diskon juga, lumayan.

      Delete