Review TV Series Cross Fire

by - 2:21 PM

Apa sih yang menarik dari Cross Fire?

Seusai menonton serial Bad Genius, saya mencari secara acak serial televisi lainnya. Lalu, saya menemukan Cross Fire dengan premis yang menurut saya menarik. Cross Fire terbilang memiliki jumlah episode yang banyak dalam satu musim, yaitu 36 episode, dengan durasi per episode sekitar 45 - 60 menit. Serial televisi ini release tahun 2020 dan bisa ditonton di WeTV ataupun Iflix. Kalian bisa menontonnya secara gratis, tapi tentu saja ada iklannya. Jika ingin menonton tanpa gangguan iklan, kalian bisa berlangganan OTT tersebut.

Chinese Drama Cross Fire
Sumber: Drama Wiki


Cross Fire merupakan serial televisi China yang bertema e-sport. Dan, ini pertama kalinya saya menonton serial televisi bertema e-sport. Serial televisi tersebut diadaptasi dari game dengan judul yang sama. Cross Fire menceritakan dua gamer yang saling bertemu di permainan, tapi mereka berada di tahun yang berbeda; Xiao Feng (diperankan oleh Luhan) adalah ketua tim 1Coin dan Lu Xiao Bei (diperankan oleh Leo Wu) adalah seorang gamer yang ingin menjadi pemain profesional. Akhirnya keduanya akrab dan saling membantu. Tapi, apakah benar hanya sampai di situ? Ada suatu kejadian mengejutkan yang menjadi benang merah antara Xiao Feng dan Lu Xiao Bei. Xiao Feng dan Lu Xiao Bei bertemu bukan tanpa alasan.

Saya pikir, episode yang banyak membuat saya akan bosan di beberapa bagian, tapi Cross Fire tidak kehilangan intensitasnya di setiap episode, walaupun tidak semua episode ada cliffhanger-nya. Tahu lah kalian yang sering menonton serial Korea, hati kalian dibuat terombang-ambing dan terus bertanya-tanya di akhir episode. Itulah yang disebut dengan cliffhanger. Nah, pada Cross Fire hanya di beberapa episode, tapi itu tidak membuat saya berhenti penasaran dengan kisah Xiao Feng dan Lu Xiao Bei. Petunjuk ditebar dan misteri dibuka satu per satu tanpa terburu-buru.

Sedikit informasi bahwa Xiao Feng hidup di tahun 2008, sedangkan Lu Xiao Bei hidup di tahun 2019. Xiao Feng dan Lu Xiao Bei bermain di map Transport Ship, yang mana waktu tahun 2008 Lu Xiao Bei pernah bermain dengan kakaknya di map tersebut. Setelah saya sedikit mencari tahu tentang map yang ada di Cross Fire, ternyata jumlah map-nya luar biasa banyak. Map Transport Ship sendiri memiliki beberapa versi. Dan memang game Cross Fire release di China tahun 2008. Saat itu dunia game belum berkembang pesat seperti sekarang. Itulah sebabnya Xiao Feng mengalami banyak kesulitan ketika menjadi gamer saat itu. Banyak orang yang meremehkan 1Coin dan menganggap game hanya akan membuat kecanduan. Intinya, belum banyak apresiasi untuk atlet e-sport. Berbeda dengan tahun 2019, Lu Xiao Bei bahkan mengikuti kompetisi untuk masuk ke tim profesional. Banyak kompetisi di tingkat kota, nasional, bahkan internasional.

Karakter-karakter dalam Cross Fire

Berada di setting waktu yang berbeda tentu membuat alur cerita Cross Fire semakin kompleks, ditambah jumlah karakter penting di Cross Fire juga banyak. Xiao Feng memiliki dunianya sendiri dan konflik dengan teman-temannya, begitu pula Lu Xiao Bei; sampai keduanya saling terhubung.

Luhan dan Leo Wu ini berhasil memainkan karakter Xiao Feng dan Lu Xiao Bei dengan baik. Mereka juga memiliki chemistry yang kuat dan meyakinkan. Bahkan chemistry kedua pemain utama dengan pemain pendukung lainnya juga tidak diragukan lagi. 

Xiao Feng adalah seorang pemuda yang tidak memiliki pekerjaan, hidup seadanya, tengil, jujur, berkarisma dan memiliki prinsip yang kuat. Luhan benar-benar menggambarkan sosok Xiao Feng dengan apik, baik dari penampilan maupun pembawaan. Beberapa orang mungkin tahu, bahwa Luhan ini memiliki image baby face, tapi siapa sangka ia bisa membangun karakter Xiao Feng yang tengil dan 'pemberontak'.

Sementara itu, Lu Xiao Bei adalah seorang remaja yang duduk di kursi roda, hidup di keluarga berkecukupan, pandai membuat taktik dalam permainan, memiliki tekad kuat, agak savage (Eh, bukan agak lagi). Namun, hubungannya dengan ayahnya tidak terlalu baik. Ayah Lu Xiao Bei bisa dibilang terlalu protektif. Seperti halnya Xiao Feng, Lu Xiao Bei sangat menghargai persahabatan. Dan, Leo Wu mendalami perannya dengan baik sebagai seorang yang berkebutuhan khusus, mengalami berbagai tekanan, dan luka dari masa lalu yang tidak bisa dia lepaskan.

Selain itu yang membuat saya puas menonton Cross Fire adalah perkembangan setiap karakternya. Seiring berjalannya cerita, setiap tokoh mengalami perkembangan yang masuk akal, tidak mengada-ada. Semua sifat yang melekat pada karakter memiliki fungsi ketika tokoh mengambil keputusan (yang tentunya akan memajukan alur cerita), sehingga tidak sia-sia dan sekadar tempelan.

Banyak quote dari Cross Fire yang saya sukai, tapi kesalahan saya adalah tidak mencatatnya saat itu juga. Dan yang paling saya ingat adalah ucapan Xiao Feng, "Laki-laki harus memiliki kepercayaan diri yang tidak realistis jika ingin sukses." Sebenarnya tidak semata-mata kepercayaan diri sih. Perjuangan yang dilakukan Xiao Feng ini juga tidak mudah. Banyak hal yang harus dia korbankan. Banyak keringat dan air mata. Jika dia tidak bertekad dan terus maju, dia mungkin akan berakhir menjadi seseorang yang menyedihkan.

Nah, kalian sudah cukup penasaran belum dengan serial Cross Fire? Menurut saya worth it kok untuk ditonton. Ada kisah persahabatan, keluarga, percintaan, kompetisi, impian. Ada tawa, ada air mata (episode 11 menurut saya paling banyak menguras air mata).

You May Also Like

0 comments