• Home
  • About
  • Contact
  • Privacy Policy
twitter instagram

MELALUI RUANG

menulis, membaca, menonton

Sebelumnya saya sudah menulis ulasan The Big Boss season 1 di sini, silakan baca dulu. Sebelum membahas season 2 (16 episode), saya jelaskan sedikit gambaran tentang drama mandarin The Big Boss. The Big Boss ini diangkat dari manhua dengan judul Ban Zhang Da Ren karya Chen Lan. The Big Boss berkisah tentang kehidupan SMA seorang remaja perempuan bernama Ye Mu Xi (nickname: Yezi). Ia memiliki musuh bebuyutan bernama Liao Dan Yi, seorang remaja laki-laki yang pintar dan dingin. Sifat Dan Yi sangat bertolak belakang dengan Yezi. Selama 9 tahun belajar Yezi selalu sekelas dengan Dan Yi. Selama itu pula Dan Yi selalu menjadi ketua kelas yang sering mengatur Yezi, karena Yezi pemalas dan nilainya jelek.

Saat SMA Yezi pikir ia akan terbebas dari Dan Yi, ternyata ia salah. Dan Yi masuk ke sekolah yang sama dengannya. Lebih parahnya mereka sekelas lagi. Semestinya Dan Yi berada di kelas 1, tapi gara-gara sakit ia tidak hadir di ujian penentuan kelas. Alhasil ia berada di kelas 10, kelas paling buruk nilainya. Tidak ingin diatur oleh Dan Yi, Yezi pun memberanikan diri untuk mengajukan diri menjadi ketua kelas.

Jika untuk season 1 tidak fokus dengan hubungan asmara, maka tidak dengan season 2. Di season 2 ini mulai terlihat kisah percintaan para tokohnya. Dan ketahuilah, setelah nonton season 2 saya baru sadar Liao Dan Yi yang dingin ternyata sebucin itu sama Yezi. Sementara itu, Xue Xiao Dong si artis yang tadinya tidak bisa sekolah, karena terlalu sibuk dan banyak dikejar-kejar fans sehingga tidak leluasa, akhirnya menunjukkan perasaannya kepada Yezi. Namun, Yezi yang kurang peka itu hanya menganggap kebaikan Xue Xiao Dong sebagai kebaikan antar teman. Lalu, ketua kelas 1 yang naksir berat dengan Dan Yi itu, selalu kena apes saat mencoba mendekati Dan Yi atau saat membayangkan kebersamaannya dengan Dan Yi. Kocak sih bagian ini.

Di season 2 ini Nenek Dan Yi masih muncul dan ada konflik baru juga terkait Nenek Dan Yi dan Ayah Dan Yi. Permasalahan itu juga sempat membuat hubungan Dan Yi dan Yezi renggang. Bahkan Dan Yi memutuskan untuk mengajukan transfer kelas. Meskipun beberapa kali dibuat kesal oleh Dan Yi, tapi Yezi merasa kehilangan saat Dan Yi tidak berada di sekitarnya. Terus gimana dong hubungan keduanya berlanjut? Akan terus musuhan atau lebih parahnya menjadi asing satu sama lain? Nonton deh.

Sesungguhnya saya kecewa dengan season 2, karena menurut saya editing-nya berantakan. Banyak adegan tidak penting yang mengganggu dan plot hole di beberapa adegan. Seolah-olah adegan itu cuma untuk nambah-nambahin durasi. Ada juga konflik yang menurut saya penting, tapi tidak ada penyelesaiannya. Sangat disayangkan. Namun, sekitar 3 episode terakhir editing-nya mulai rapi lagi. Saya merasa yang nge-direct beda orang, terus editor jadi kesulitan menyunting gambar. Entahlah yang bermasalah yang mana.

Sedikit contoh bagian yang merusak season 2 (spoiler alert):
1. Adegan tidak penting
Ngapain sih ada adegan Huang Nan, Huang Yi, dan cewek yang suka meramal (lupa namanya siapa) tasnya nyangkut di pohon. Adegan itu sama sekali tidak ada sangkut pautnya sama plot di episode tersebut. Adegannya juga cuma beberapa detik, semestinya dihapus saja.

2. Plot hole
Di suatu episode sudah masuk masa liburan. Bahkan Dan Yi sudah mulai ikut pelajaran tambahan untuk Olimpiade, sedangkan Yezi bermalas-malasan di rumah. Eh, kok di episode selanjutnya ada adegan nongkrong teman-teman Yezi, tapi mereka pakai seragam. Kayak habis pulang sekolah.

3. Konflik yang tidak diberikan penyelesaian
Jadi ada masalah yang membuat Ayah Dan Yi tidak suka dengan Yezi. Lalu Ayah Dan Yi menyuruh Dan Yi menjauhi Yezi. Sebenarnya konflik tersebut bisa dikembangkan dan diberi penyelesaian daripada menyisipkan adegan tidak penting yang sama sekali tidak ngaruh ke alur. Bisa kan pada akhirnya dibuat Ayah Dan Yi melunak.

Sebelumnya sempat saya singgung betapa bucinnya Dan Yi ke Yezi, sebenarnya dalam arti positif sih. Dan Yi ingin Yezi mandiri dan lebih bertanggungjawab, makanya ia rela sekelas terus sama Yezi. Sebab menurutnya dengan sekelas ia bisa lebih leluasa mengawasi perkembangan akademik Yezi. Di akhir cerita kan mestinya Dan Yi pindah ke kelas 1, tapi ia tidak jadi pindah. Again and again, Dan Yi alasan sakit, jadi ia tidak ikut ujian kepindahan kelas. Ini membuat saya berspekulasi, jangan-jangan waktu awal-awal masuk sekolah ia juga pura-pura sakit biar bisa sekelas sama Yezi. Oh my… Hahaha…

Ok segitu saja, nanti saya kebanyakan spoiler lagi. Nonton saja untuk tahu detailnya.

Karena tak ada satu pun hal darimu yang hanya sepele bagiku. (Dan Yi kepada Yezi)
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Drama Mandarin yang Bikin Ngakak

Bisa dibilang nonton drama The Big Boss ini adalah suatu ketidaksengajaan saat saya berselancar di You Tube. Saya pikir ini drama baru ternyata sudah lumayan lama. Release tahun 2017 The Big Boss memiliki 18 episode dan ada season dua dengan jumlah episode yang sama. Penasaran saya coba nonton episode satu, dan... Gokil!

The Big Boss menceritakan kehidupan SMA seorang perempuan bernama Ye Mu Xi (nickname: Yezi). Ketika hari pertama masuk SMA dia tidak sengaja berpapasan dengan tetangganya, Liao Dan Yi, musuh bebuyutannya. Selama 9 tahun wajib belajar Yezi merasa terkekang oleh sikap Danyi yang suka mengaturnya. Mereka selalu berada di kelas yang sama dan Danyi selalu menjadi ketua kelas. Yezi senang pada akhirnya dia lulus SMP dan bisa menghirup udara kebebasan. Awalnya dia pikir Danyi bersekolah di tempat lain, tapi harapannya pudar ketika dia menemukan bahwa Danyi bersekolah di tempat yang sama, SMA Maple. Bahkan Danyi sekelas dengannya, di kelas 10 (Kelas paling buruk, karena diisi dengan murid yang nilainya jelek.). Padahal sudah jelas bahwa Danyi sangat pintar seharusnya dia bisa berada di kelas 1. Fyi, di SMA Maple kelas-kelas dibagi berdasarkan nilai dari terbaik ke terburuk.

Siapa yang disebut The Big Boss? Tentu saja Yezi. Semuanya berawal dari Danyi yang mengajukan diri untuk menjadi ketua kelas 10, tapi membayangkan Danyi akan mengaturnya Yezi merasa ngeri. Akhirnya dengan berbekal keberanian dia juga mengajukan diri untuk menjadi ketua kelas. Karena kelas 10 itu nyeleneh banget, maka yang terpilih jadi ketua kelas adalah Yezi, meskipun dengan suara 4:3 (Seriusan itu yang pilih cuma orang 11, murid lainnya ngaco pilih ketua kelasnya.).

Awalnya saya agak bingung kok settingnya macam-macam ada fantasinya gitu. Ternyata itu semua hanya imajinasi Yezi, kadang juga imajinasi teman-temannya Yezi. Ya, drama mandarin ini memang memiliki nuansa yang komik banget. Di The Big Boss ini juga diceritakan kalau Yezi suka baca komik. Tidak heran jika dia suka menggambar di buku pelajarannya sambil berimajinasi.

Selain itu di awal disebutkan bahwa The Big Boss ini bukan lah kisah cinta, setidaknya kisah cinta bukan menjadi yang utama. Cerita yang utama dari The Big Boss lebih ke remaja yang sedang mencari jati diri. Hal-hal tentang persahabatan dan impian sangat kental. Cerita yang begini termasuk yang saya sukai, masa remaja tidak melulu soal cinta.

Saya akui akting Eleanor Lee sebagai Ye Mu Xi keren banget, tengilnya dapat. Dia diam saja sudah kelihatan tengil, hahaha... Selain itu dia juga ekspresif banget. Saya bertanya-tanya itu lawan mainnya pada nahan tawa atau tidak waktu adegan sama Ye Mu Xi yang kocak. Bahkan Huang Jun Jie sebagai Danyi harus selalu tampil dengan poker face-nya itu. Saya saja ngakak.

Walaupun The Big Boss dibalut dengan komedi yang kadang receh, tapi tetap ada pesan moral di balik setiap cerita. Yang paling saya rasakan, kadang orang meremehkan seseorang hanya karena nilai akademik mereka tidak bagus. Padahal bisa saja orang-orang tersebut memiliki bakat di bidang lain. Ini sih yang kebanyakan terjadi pada murid di kelasnya Yezi.

Contohnya si kembar Huang Nan dan Huang Yi, mereka itu pintar kimia tapi sayangnya malah digunakan untuk menjahili orang lain, pintar dagang juga (bahkan sepedanya kepala sekolah sampai tidak sengaja dijual juga); Yuan Ke Er itu pintar gambar tapi malah disalurkan dengan bikin mural di jalanan, kurang dapat support; lalu Tian Cheng punya bakat menulis tapi lebih suka menyendiri karena memiliki masalah dengan ayahnya, dia juga tidak peduli dengan kebersihan sehingga dijauhi teman-temannya. Tapi berkat Yezi dan pengurus kelas lainnya Ke Er dan Tian Cheng bisa berubah jadi lebih baik.

Meskipun Danyi selalu menganggap Yezi payah dalam pelajaran, tapi menurut saya Yezi ini memiliki keberanian dan kelebihan untuk merangkul teman-temannya. Kayaknya saja cuek tapi dia termasuk orang yang peduli dengan teman-temannya. Secara pribadi saya suka dengan tokoh Yezi, terlepas dari sifatnya yang kurang mandiri dan pemalas (Ya masa mau sarapan saja kudu kakaknya yang bikin.).


Well, kalau kalian suka cerita khas remaja ala komik, penuh dengan komedi, dan pesan positif; maka The Big Boss adalah pilihan yang tepat.
Share
Tweet
Pin
Share
12 comments
Older Posts

Subscribe To

Posts
Atom
Posts
All Comments
Atom
All Comments

About blog

Sejak 2016, Melalui Ruang membahas buku, dunia literasi, film/tv series, dan kedai kopi yang dikunjungi penulis. Semuanya berasal dari perspektif dan pengalaman penulis.

Categories

Film/TV series (34) Buku (20) Menulis (19) Lainnya (10) Kopi (8)

recent posts

Link Favorit

  • Fiksi Lotus
  • Foodiscuss
  • Peter de Vries Guitar

Created with by ThemeXpose | Distributed by Blogger Templates