Review Series Thailand The Gifted Graduation

by - 2:20 PM

The Gifted Graduation release tahun 2020. Kalian bisa menontonnya melalui aplikasi Iflix ataupun WeTV. Masih sama dengan season 1 (The Gifted), series ini punya jumlah 13 episode. The Gifted Graduation mengisahkan tentang kelanjutan perjuangan Pang, setelah Program Unggulan sempat ditutup. Pada tahun ajaran baru, Pak Supot kembali membuka Program Unggulan. Namun, Kementerian menolak proposal Pak Supot. Lalu, seorang murid angkatan baru bernama Time—yang memiliki impian untuk bisa masuk Program Unggulan—membuat petisi agar Kementerian mengizinkan SMA Ritdha membuka Program Unggulan. Akhirnya, Program Unggulan dibuka kembali. Mendengar berita tersebut, murid Unggulan angkatan XV tidak mau tinggal diam. Mereka merencanakan sesuatu. (Angkatan XV itu angkatannya Pang.)

The Gifted Graduation
(sumber: mydramalist)

Sejujurnya, saya lebih suka The Gifted daripada The Gifted Graduation. Di season 2 ini saya menemukan potensi plot hole. Plot hole ini bikin ganjalan banget di suatu cerita. Selain itu, peraturan-peraturan yang dimasukkan untuk world building di The Gifted Graduation semakin wow (Aduh, nggak ada kata yang bisa mengekspresikannya). Semua memang terserah sama yang nulis skenario. Ia sah-sah saja memasukkan peraturan yang akan mendukung plot. Namun, ada beberapa hal yang terkesan dipaksakan.

Lingkup permasalahan dalam The Gifted Graduation sudah bukan di sekolah saja, tapi sampai Kementerian, bisa dikatakan nasional. Masalahnya semakin kompleks dan berkembang luas. Banyak tokoh-tokoh baru, seperti Time; Grace; dan Third  yang merupakan murid Unggulan baru. Ada orang baru juga dari Kementerian yang masuk ke lingkungan SMA Ritdha, Bu Darin—yang tentunya bakal membawa masalah baru. Lalu, tokoh Namtaan tidak ambil bagian dalam cerita. Tokoh Namtaan diceritakan pindah sekolah. Ia cuma muncul di akhir episode.

Tokoh Pak Supot semakin menjadi-jadi di The Gifted Graduation. Asli kasihan sama Pang. Emosinya diacak-acak berkali-kali, sampai Pang putus asa. Emosi penonton juga diacak-acak dong. Kesel saya tuh, sampai tidak bisa percaya sama apa pun yang ditampilkan di setiap episode. Pasti bakal ada apa-apanya. Di review The Gifted yang saya tulis (bisa dibaca di sini), saya pernah menyinggung kalau plot twist di The Gifted Graduation 'gila'. Nah itu, hati-hati saja ranjaunya banyak. Kalian tidak akan dibiarkan tenang hingga akhir.

Spoiler alert!

Di season 2 ini Pang dibikin tidak berdaya dan karakternya dibuat goyah. Sesaat sempat tidak sependapat dengan keputusan-keputusan yang diambil Pang, tapi di sisi lain bisa paham juga kenapa ia bersikap gegabah (dengan memercayai Pak Supot). Pak Supot ini karakter yang bahaya banget, manipulatif, jahat. Jadi, Pang harus mengatur strategi baru dengan tidak secara terang-terangan melawan Pak Supot dan Kementerian.

Walaupun sempat putus asa karena gagal terus, tapi Pang tetap bisa bangkit. Ia nyaris lupa, bahwa selalu ada teman-temannya yang bersedia membantunya. Ia tidak harus berjuang dan berkorban sendiri. Meskipun sempat tidak akur dengan teman-temannya, pada akhirnya mereka kembali bersatu.

Di season 2 ini bromance antara Pang dan Wave semakin bikin melting. Saya terkesan dengan kesetiakawanan Wave. Wave menelepon Pang sampai 25 kali saat Pang tiba-tiba menarik diri, walaupun tetap tidak diangkat sama Pang. Ia rela minum NYX 88 (virus yang menginfeksi sel Unggulan) demi menemukan Pang. Di ending cerita ia juga mau masuk ke universitas swasta biar bisa bantu Pang, secara Pang tidak mungkin masuk ke universitas negeri (Pang saja tidak mikirin gimana ujiannya). Tapi, pengorbanan Pang buat teman-temannya juga 'gila'. Ia pasang badan untuk mereka.

Nah, mau sedikit bahas tokoh Grace yang juga jadi kunci cerita. Ada paradoks yang sering bikin bingung dan ini ada kaitannya dengan kekuatan super Grace. Grace bisa berkomunikasi dengan dirinya yang berasal dari masa depan dan dirinya dari masa depan bisa mengambil alih kesadaran Grace. Namun, di akhir episode ada adegan Grace memilih untuk menghilangkan potensinya. Menurut saya itu bakal jadi masalah dan mempengaruhi peristiwa-peristiwa sebelumnya.

Perkembangan potensi Grace tidak lepas dari bantuan Grace dari masa depan. Dirinya dari masa depan itulah yang memanggil Grace. Grace dari masa depan jugalah yang membuat berbagai rencana demi memuluskan rencana Pang dkk. Ia juga sudah mencari berbagai kemungkinan agar hasil akhirnya Pak Supot yang kalah. Ia melatih dirinya untuk bisa menguasai kesadaran Grace di masa lalu. Kalau Grace saja menghapus potensinya, maka Grace dari masa depan tidak akan bisa membantu Pang dkk. Itu serupa dengan temporal paradox atau time travel paradox.

Hal lain yang menimbulkan pertanyaan bagi saya adalah kemampuan Korn dalam mempercepat penyembuhan. Menurut saya itu tidak ada hubungannya sama kemampuannya untuk terjaga selama 24 jam. Itu salah satu peraturan tambahan yang saya singgung di paragraf kedua dan terkesan dipaksakan. Kalau tidak ada peraturan itu, Korn pasti mati setelah melompat dari gedung tinggi. Awalnya pun saya mengira Korn mati. Well, mungkin penulis ingin memberikan keadilan bagi tokoh Korn. Membuat Korn mati pasti terasa kejam (karena sudah banyak kekejaman lainnya). Namun, selalu ada alternatif lain biar alasannya lebih bisa diterima, kan.

Setelah melewati episode-episode dengan cerita yang padat. Ending The Gifted Graduation tidak serta merta melegakan, justru menimbulkan dilema. Pang memiliki beberapa pilihan yang sama-sama berisiko. Pertama, pilihan dari Grace: Tidak boleh ada Unggulan (dengan kata lain setiap kekuatan super harus dihapus). Namun, pilihan dari Grace itu akan berefek juga untuk Grace dari masa depan. Pilihan kedua, menyebarkan audio yang membangkitkan kekuatan super ke seluruh murid. Pilihan tersebut juga gila sih. Kalau kekuatan super dimiliki orang yang tidak bertanggungjawab bisa menimbulkan kekacauan, kan. Tapi, Pang ingin memberikan murid-murid lain pilihan dan kesempatan. Ia tidak mau egois dengan menutup kesempatan bagi mereka (Sejak awal Pang memang humanis). Andai murid tersebut ternyata tidak menyukai potensinya, ia boleh menghapusnya. Contohnya Korn, ia merasa tersiksa memiliki kemampuan terjaga selama 24 jam. Ia ingin bisa tidur nyenyak dan bermimpi.

Setelah tahu ending The Gifted Graduation, saya tidak terlalu berharap akan ada season 3. Lebih tepatnya tidak terbayang akan seperti apa kalau ada season 3. Kalau pun ada season 3, mungkin perjuangan/tujuan tokoh akan berbeda. Dan yang terpenting, saya tidak berharap masih ada Pak Supot.

You May Also Like

0 comments