Review Series Thailand The Gifted
Saya belum bisa move on dari series The Gifted, saking sukanya. Memang sih baru-baru ini nonton, rasanya sudah ketinggalan lama. Ke mana aja baru nonton series The Gifted. Tapi, tidak masalah, karena pada akhirnya saya tidak melewatkan series Thailand yang kece ini. Nah, series The Gifted bisa kalian tonton di Iflix, WeTV, ataupun channel Youtube resmi GMMTV.
The Gifted release tahun 2018, berjumlah 13 episode dengan durasi rata-rata 47 menit. Series The Gifted berlatar di SMA Ritdha yang memiliki "Program Unggulan" (Gifted Program). Hanya murid terpilih melalui tes penempatan yang bisa masuk ke Program Unggulan. Namun, secara mengejutkan, Pang (diperankan oleh Nanon Korapat Kirdpan)—murid yang berada di kelas dengan ranking terendah—mampu masuk ke Program Unggulan. Setelah masuk ke program tersebut Pang merasa bingung dengan tujuan adanya program tersebut. Hingga suatu ketika, ia dan teman-temannya mengetahui, bahwa Program Unggulan bertujuan untuk membangkitkan potensi murid dengan cara khusus. Satu per satu murid pun menemukan kekuatan super mereka. Namun, bersamaan dengan itu masalah muncul. Rahasia tergelap SMA Ritdha pun terkuak.
Karakter dalam The Gifted
Hampir seluruh karakter utama di The Gifted memiliki karakter yang kuat. Masing-masing tokoh utama mendapat porsi khusus dalam satu episode. Dalam episode tersebut, karakter mereka benar-benar digali. Misalnya, kisah tokoh Ohm (diperankan Sing Harit Cheewagaroon) diperdalam di episode 2. Di episode tersebut akan diceritakan bagaimana Ohm menemukan potensinya dan masalah yang mengikutinya. Lalu, di episode 3 menceritakan tentang Namtaan (Lily) dan potensinya. Begitu pula dengan tokoh lain, seperti Claire (Jane), Punn (Gun), Korn (Fiat), Mon (Puimek), dan Wave (Chimon)—kisah mereka akan muncul di episode seterusnya.
Di kelas Unggulan, hanya tokoh si kembar yang tidak memiliki episode khusus. Peran mereka memang sebagai figuran dan saya sampai lupa fungsi mereka di plot cerita apa. Sementara itu, tokoh Pang adalah center. Bahkan, sejak awal ia juga bertindak sebagai narator.
Tokoh favorit saya di The Gifted adalah Pang dan Wave, walaupun tokoh lain tidak kalah menarik sih. Sejak awal tokoh Pang memang sudah mencuri perhatian. Ia digambarkan sebagai tokoh yang kesulitan dalam belajar dan tidak jarang melanggar peraturan sekolah. Namun, ada kelebihan yang orang-orang tidak pernah sadari tentang Pang. Sesungguhnya Pang memiliki kepedulian terhadap teman-temannya, punya jiwa kepemimpinan, dan sebenarnya ia cerdas; meskipun berada di kelas dengan ranking terbawah. Saya pikir, Pang memiliki cara sendiri untuk belajar dan itu bertolak belakang dengan sistem sekolah. Itu mungkin yang membuatnya berakhir di kelas dengan ranking paling rendah (kelas 4/8). Bahkan, Pang kepikiran untuk mengubah sistem sekolah yang menurutnya tidak adil bagi para murid (Di SMA Ritdha, ada pengelompokkan kelas berdasarkan ranking. Murid-murid dengan ranking tinggi memiliki banyak privilege.). Sebagai Unggulan, Pang ingin membantu orang lain. Ia ingin berjuang buat mereka yang tidak bisa berjuang.
Sementara itu, tokoh Wave adalah kebalikan dari Pang. Wave sangat kompetitif, individualis, mati rasa, dan cerdas minta ampun (terutama di bidang matematika dan IT). Meskipun dianggap menyebalkan oleh teman-temannya, pada perkembangan cerita, tokoh Wave ini akan mengalami perubahan-perubahan. Ia sebenarnya kesepian, ingin memiliki teman; tapi kepercayaannya terhadap seseorang sudah hancur sejak kejadian yang menimpanya di masa lalu.
Ok, setelah membahas sekilas tokoh murid di The Gifted. Mari lanjut ke tokoh guru dan kepala sekolah. Tiga pihak sekolah yang paling menonjol adalah Pak Supot, kepala sekolah yang asli ngeselin; Pak Pom, guru yang bertanggungjawab terhadap murid Unggulan (Ia juga punya kekuatan khusus); dan Bu Ladda, guru BK yang disiplin banget dan tidak pernah tersenyum.
Isu yang Diangkat dalam The Gifted
Selain tokoh-tokoh The Gifted yang menarik dan unik, jalan cerita The Gifted juga menarik dan seru untuk diikuti. Bahkan, banyak pesan positif terkait suatu isu yang diangkat. Isu-isu tersebut juga sangat relate, misalnya isu perundungan; diskriminasi; tuntutan orang tua dan pihak sekolah; ketidakpercayaan diri; hubungan antar remaja ataupun remaja dengan orang dewasa.
Isu-isu itu dikemas dengan cara berbeda, berbumbu fantasi dan tokoh-tokoh dalam cerita berperan sebagai penyampai pesan. Mereka memiliki kisah masing-masing yang harus diceritakan. Misalnya, tokoh Punn digambarkan sebagai sosok yang perfectionist, kompetitif, sangat cerdas (Iyalah, intinya yang ada di Program Unggulan cerdas semua). Namun, menjadi cerdas bukan berarti tanpa beban, Punn justru tertekan, karena ia memikul ekspektasi tinggi dan merasa harus bertanggungjawab terhadap orang lain. Sampai ia sendiri tidak mengenal dirinya dan tidak tahu apa yang sebenarnya ia ingin lakukan. Lalu, ada Nac (sahabat Pang) dan Koi (love interest Korn) yang mengalami ketidakadilan. Mereka harus menanggung hukuman berlipat ganda dari sekolah saat melakukan pelanggaran, karena mereka murid biasa; sedangkan murid-murid dari kelas Unggulan selalu diistimewakan.
Hal-hal itu pasti pernah terjadi di kehidupan nyata. Mungkin beberapa orang pernah tidak mengenali dirinya sendiri dan tidak benar-benar tahu apa yang dinginkan. Atau, ada yang pernah mengalami perundungan di sekolah, karena memiliki kekurangan tertentu (Padahal kekurangan membuat seseorang lebih manusiawi). Atau, ada yang pernah menerima ketidakadilan dan diskriminasi, karena sistem yang condong memihak kelompok tertentu. Atau, mungkin ada remaja yang berpikir bahwa orang dewasa tidak pernah memahami dirinya dan selalu mengontrol tanpa menanyakan keinginannya.
Spoiler alert!
Sejujurnya, saya sangat terkesan dengan akting Gun Atthaphan Phunsawat sebagai Punn yang memiliki banyak kepribadian. Kalau tidak salah Punn memiliki lima kepribadian berbeda. Itu ada kaitannya dengan kekuatan super yang ia miliki (Ketika menggunakan kekuatan super ada kerugian yang harus dibayar. Hal itu juga berlaku untuk murid lain, walaupun tidak semua memiliki kerugian besar.). Menurut saya, Gun bisa membawakan lima tokoh yang berbeda sama sekali. Bukan cuma karena riasan yang dibikin beda ya, tapi mimik wajah dan perilaku juga berbeda. Kekuatan super Punn itu memang salah satu yang kuat, tapi konsekuensinya besar. Suatu saat bisa jadi bom waktu bagi ia sendiri dan teman-temannya.
Berbicara soal kekuatan super, Pak Pom mengira orang pertama yang membangkitkan kekuatan supernya adalah Wave. Namun, saya yakin orang yang pertama kekuatan supernya bangkit adalah Pang, ia cuma tidak sadar. Bahkan, Pang sudah menggunakan kekuatan supernya saat di ruang guru BK di episode 1. Selain Punn, kekuatan super Pang juga termasuk hebat, bahkan Wave—yang merasa kekuatan supernya hebat—sampai keder dong.
Overall, puas banget nonton series The Gifted. Sampai tidak kepikiran andai ada plot hole atau karakter yang tidak berguna. Tidak mengantisipasi plot twist-nya juga, tapi tentu saja plot twist ada, walaupun tidak 'segila' The Gifted Graduation. Ya, The Gifted ada season 2-nya, The Gifted Graduation yang plot twist-nya bertebaran dan bikin kesel itu. Namun, saya tetap suka sama series ini. Sampai cari series lain yang setipe dan nemu Blacklist, tapi baru nonton 2 episode. Belum bisa menilai akan seperti apa series Blacklist. Btw, karakter utama di Blacklist juga diperankan oleh Nanon dan Chimon. Mereka ini bromance goals banget.
0 comments