Ulasan TV Series Netflix Wu Assassins Season 1
Akhirnya TV series yang saya tunggu-tunggu tayang juga di Netflix. Wu Assassins mulai tayang tanggal 8 Agustus 2019 dengan episode sebanyak 10. TV series ini bercerita tentang seorang koki di China Town San Fransisco bernama Kai Jin (Iko Uwais) yang ternyata adalah seorang Wu Assassin terakhir. Kai berusaha mengungkap misteri kuno dan mengalahkan para Wu (Wu dengan elemen api, air, tanah, logam, dan kayu) yang memiliki kekuatan supernatural. Saya sudah penasaran banget sejak banyak berita muncul tentang keterlibatan Iko Uwais di TV series Netflix. Wu Assassins sekaligus menjadi TV series pertama Iko.
Sejujurnya saat menonton trailer Wu Assassins saya banyak mengerutkan kening, terlalu khawatir akan seperti apa alur TV series ini. Namun saya tidak mau terburu-buru menyimpulkan, pokoknya harus tetap nonton Wu Assassins meskipun trailernya terasa cheesy (terutama efek visualnya).
Setelah nonton episode 1, rasanya campur aduk. Kesal dengan detail-detail kecil yang diabaikan. Semuanya baik-baik saja sebelum adegan Kai Jin (Iko Uwais) menabrak seorang perempuan yang diketahui bernama Ying Ying (Celia Au). Di bagian ini perpindahan antara dimensi satu dengan dimensi lainnya kurang mulus, begitu pula dengan perpindahan selanjutnya. Sekalian saja saya bicarakan efek visual dari segi penonton. Maaf saja untuk sekelas Netflix efek visual Wu Assassins tidak cakep. Jatuhnya malah mengganggu.
Selain efek visual dan editing yang tidak dipoles dengan baik, ada dialog yang tidak masuk akal (Sebut saja dialog ponsel antara seorang pria dengan Wu Tanah.), serta make up untuk karakter yang terluka kurang real. Detail-detail seperti ini yang jika diabaikan akan sangat mengganggu. Kalau masalah plot saya tidak terlalu mempermasalahkan, mainstream tidak apa-apa asal dikemas dengan baik, sayangnya ini tidak. Sangat disayangkan sih, seperti menyia-nyiakan bakat para pemainnya.
Terlepas dari kekurangan tadi saya terkejut bahwa saya tetap menikmati menonton Wu Assassins. Apalagi pada episode semakin ke belakang cerita semakin menarik dan kompleks. Misteri terkuak perlahan-lahan. Saya juga tidak menduga jalan alurnya. Konfliknya juga cukup padat. Adegan-adegan pertarungannya sudah pasti badass, Iko Uwais sih tidak perlu diragukan lagi. Tapi jika dibandingkan dengan adegan fighting di film Iko yang lain saya lebih suka koreografi di film Head Shots misalnya.
Soal akting saya paling suka sama aktingnya Li Jun Li sebagai Jenny Wah. Dia termasuk salah satu karakter yang meninggalkan kesan. Ia memerankan seorang wanita tangguh yang berusaha menjaga kakaknya, Tommy (Lawrence Kao), yang selalu membuat kekacauan. Ia juga memikul tanggung jawab untuk meneruskan bisnis orang tua, meskipun ia tidak ingin. Li Jun Li menggambarkan sosok Jenny Wah yang tepat. Chemistry Li Jun Li dengan Lawrence Kao sebagai kakak adik juga bagus.
Karakter lainnya yang mencuri perhatian adalah Wu Kayu (Tom Flanagan). Meskipun karakter Wu Kayu muncul di pertengahan episode, tapi saya bisa sedikit memahami betapa depresi, terobsesi, dan kacaunya ia.
Di Wu Assassins juga diselipkan isu rasis, tentang warga keturunan Tionghoa. Sejujurnya saya tidak banyak tahu kasus rasis orang Amerika terhadap warga keturunan Tionghoa. Namun saya tahu bahwa hal-hal rasis masih banyak terjadi di dunia, bahkan di Indonesia sendiri, entah itu antar agama, suku, ras. Menurut saya pesan dari adegan terkait isu rasis tersebut sebenarnya bukan hanya untuk ras tertentu, tapi juga peringatan untuk kasus rasis di seluruh dunia.
Secara keseluruhan Wu Assassins masih bisa dinikmati, terlepas dari kekurangan-kekurangannnya, tapi saya tahu seluruh crew sudah bekerja dengan keras untuk mewujudkan TV series ini. Harapannya kalau memang ada season 2, buatlah season 2 lebih baik lagi.
0 comments