Ulasan Stranger Things season 3 TV Series Netflix

by - 7:30 PM

Salah Satu Season Stranger Things yang Paling Mendebarkan

Stranger Things memang tidak pernah mengecewakan saya. TV Series Netflix ini jelas ditulis dengan baik. Jujur saja saya bingung mau menulis ulasan apa, soalnya terlalu speechless (tapi kata Princess Jasmine, all I know is I won't go speechless, speechless… *singing). Stranger Things season 3 salah satu TV Series yang memang saya tunggu-tunggu, bahkan sejak season 2-nya tamat. Saat itu belum ada gambaran akan seperti apa season 3, cuma masih berspekulasi tentang demodog di dalam kulkas dan mind flyer yang keluar dari tubuh Will. Dan memang luar biasa alur season 3 tidak tertebak.
Sedikit gambaran season 3 ini kisah percintaan para tokohnya mulai berkembang, ada pembukaan mall baru bernama Starcourt yang langsung menjadi pusat perhatian warga Hawkins, dan ada segerombolan tikus bersikap aneh, semuanya itu terjadi pada musim panas tahun 1985. Dan… sebuah musim panas bisa mengubah segalanya.
Banyak hal yang berubah tentu saja, termasuk penampilan para tokohnya. Penampilan baru Eleven membuat dia lebih cantik dan fresh. Gaya rambut Steve mungkin sudah tidak memiliki daya tarik untuk para perempuan Hawkins, tapi tetap menarik bagi saya (Selain itu hubungan bromance-nya dengan Dustin TOP BGT. Haha…). Billy tetap memiliki image seksi dengan penampilannya itu, ditambah kini dia menjadi lifeguard di kolam renang. Rambut pendek Nancy membuatnya terlihat lebih mature. Gaya rambut Joyce dengan poni memberikan kesan segar.
Stranger Things season 3
(Gambar oleh Wenni Pratiwi)

Stranger Things season 3 memiliki jumlah episode sebanyak 8, jauh lebih sedikit daripada season pendahulunya, tapi tidak mengurangi keseruan dan ketegangannya. Semuanya terasa pas, pergerakan dari adegan satu ke adegan lainnya, peran masing-masing karakter yang tidak sia-sia. Selain itu, keberadaan tokoh-tokoh inti baru dalam Stranger Things season 3 menambah warna tersendiri. Saya paling suka tokoh baru bernama Robin, teman kerja Steve di toko es krim Scoops Ahoy. Robin ini cerdas dan kalau ngomong ceplas-ceplos (tapi tidak ada yang menandingi ceplas-ceplosnya Erica, adik Lucas). Bahkan tokoh minor seperti Dr. Alexei juga mencuri perhatian. Peran dia sebagai ilmuwan Rusia jauh dari bayangan saya dan itu justru membuat saya suka peran dia. Tokoh-tokoh lama pun mengalami perkembangan yang wajar dan sesuai porsinya. Saya suka perkembangan hubungan Mike dan Eleven, lucu dan manis khas remaja. Hubungan antara Max dan Eleven juga berkembang menjadi friendship goal.
Sejak episode 1 yang berjudul Suzie, Do You Copy? konflik-konflik sudah dibangun secara perlahan sehingga menghasilkan pondasi yang kuat. Pada akhirnya konflik-konflik itu bermuara pada satu titik. Nah cara pekerja film ini membawa isu-isu untuk mencapai titik utama itu keren banget! I love it so much! Ramuan yang tepat sehingga menghasilkan sesuatu yang berkualitas.
Semakin kalian menonton episode lanjutannya, maka perasaan tegang semakin terasa, walaupun kadang ada komedi-komedi yang mencairkan suasana atau hal-hal manis yang membuat kalian tersenyum. Season 3 ini benar-benar mengaduk-aduk perasaan sih, ada tawa, ketegangan, penyesalan, pengorbanan dan tangis. Lengkap!
Episode paling menegangkan menurut saya dalam Stranger Things season 3 adalah dua episode terakhir, yaitu The Bite dan The Battle of Starcourt. Saya seperti tidak diberi waktu untuk menghela napas. Dan, akhir dari season 3 ini sungguh tidak ketebak (Saya menantikan season 4!). Bagian terakhir ini juga membuat saya harus meneteskan air mata. Ada harga mahal yang harus dibayar untuk suatu perjuangan. Jika kalian ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana perjuangan Eleven dan kawan-kawan, segera nonton Stranger Things Season 3. Eh tapi jangan lupa nonton season 1 dan 2 dulu. TV Series ini tidak akan mengecewakan kalian, karena sangat seru untuk diikuti.
Terima kasih sudah menyimak. Ikuti blog ini dan jangan lupa tinggalkan komentar.

The best quote:
“You’re treating her like some kind of machine, when she's not a machine. And I don't want her to die looking for the flyed, when they’ve obviously vanished off the face of the earth. So can we please just come up with a new plan, because I love her and I can't lose her again.” -Mike Wheeler-
(Quote di atas dibaca tanpa jeda dengan penuh penekanan dan emosi. Lol…)

You May Also Like

2 comments

  1. gak sabar nunggu stranger things season 4

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya. Teasernya udah keluar, semakin greget.

      Delete