Review Kdrama Memories of the Alhambra
Memories of the Alhambra drama korea tentang VR game
Sejujurnya drama Korea Memories of the Alhambra (MOA) promosinya sudah sering saya lihat wara-wiri di Youtube, Instagram lah. Awalnya saya kira murni drama percintaan. Kalau dibaca dari judulnya saya berasumsi ini tentang memori di masa lalu atau apalah (Biasa sok tahu banget), ternyata jauh guys. Waktu tahu Park Chanyeol main di sini juga, saya tertarik dong. Maklum Chanyeol ini salah satu role model saya guys, orangnya gigih dan suka senyum soalnya (Apaan dah). Saya pun memutuskan mencari info ini drama tentang apa sih. Simak review saya berikut ini.Judul : Memories of the Alhambra
Genre : Fiksi ilmiah,
thriller
Jumlah
episode : 16
Jaringan penyiar : tvN, streaming Netflix Asia
Jadi
MOA ini drama tentang gim VR (virtual
reality), wah sudah pasti bakal seru (Jadi alasan nonton sudah bukan karena
Chanyeol lagi. Hehe...). Gim VR memberikan pengalaman kepada pemain menyerupai
dunia nyata dengan merangsang persepsi dan indera dari penggunanya. Gim VR dan
AR (augmented reality) itu ternyata
beda guys. Gim VR membutuhkan sejumlah perangkat, kalau di MOA mereka pakai softlens. Sementara itu gim AR cukup pakai
smartphone saja, contoh gim AR adalah Pokemon Go.
Pemain utama MOA adalah Yoo Jin Woo yang diperankan aktor
terkenal bernama Hyun Bin dan co-starnya adalah Park Shin Hye yang memerankan
tokoh Jung Hee Joo. Mereka berdua dipertemukan di sebuah kota bernama Granada.
Hee Joo adalah pemilik Hostel Bonita tempat Jin Woo menginap. Kalau aku bilang
sih pertemuan mereka bukan karena sengaja, ya memang Jin Woo ini pergi ke
Granada karena mau bertemu dengan adiknya Hee Joo, yaitu Jung Se Joo yang
diperankan oleh Chanyeol. Jin Woo yang merupakan direktur perusahaan J One
ingin membeli gim buatan Se Joo.
First impression nonton MOA sama sekali tidak
mengecewakan. Di episode pertama saya dibuat takjub dengan ide dan graphic
gim-nya. Keren! Selain itu saya juga belum bisa menebak jalan ceritanya. Penuh
akan teka-teki. Nah rasa penasaran ini bikin nagih dan tidak bisa berhenti
untuk nonton episode selanjutnya. Intinya episode pertama itu menjanjikan
sekali.
Alur MOA ini maju mundur, tapi tidak bikin bingung kok. Malah
itu menambah keseruan dan rasa penasaran. Selain itu ada juga narasi oleh Jin
Woo di sela-sela adegan.
Bagaimana dengan plot twist? Oh tentu saja di sini ada, tapi belum
akan saya beberkan di bagian mana. Silakan nonton MOA, bisa streaming di
Netflix. Episodenya sudah tamat kok, jadi tidak perlu khawatir menunggu, karena
menunggu itu tidak enak guys.
(Spoiler alert! Bagi
yang belum nonton MOA berhenti baca sampai sini saja. Bagi yang sudah nonton
dan mau diskusi silakan lanjut baca.)
Siapa yang sangka sih mati di dalam gim eh di dunia nyata
juga mati. Serem amat. Beda cerita ya guys kalau main gim non stop terus
kecapekan dan meninggal (Ada lho beneran). Saya speechless sih waktu tahu Dr. Cha meninggal, karena awalnya saya
beranggapan dia akan menjadi tokoh antagonis sampai akhir. Maksud saya
berkonflik secara nyata gitu lho, tidak muncul jadi KNP (Karakter Non-Player)
di gim. Ternyata malah Prof. Cha yang lebih jahat (Jangan bingung ya, Prof. Cha
ini bapaknya Dr. Cha.).
Nah bagian hujan, ada petir, terus lagu Memories of The
Alhambra dimainkan itu epik sih. Orisinil banget dan akan selalu diingat sama
penonton. Saya juga baru tahu lho kalau Memories of The Alhambra ini adalah
lagu karena nonton drama ini. Sebelumnya sih clueless...
Misteri utama di MOA kan adalah di mana keberadaan Se Joo dan
gimana Jin Woo bertahan di antara dunia nyata dan gim. Bisa saja sih kalau
ternyata Jin Woo itu benar-benar berhalusinasi (Aku bakal kesel kalau plot twist-nya
ini, syukurlah tidak) dan Se Joo sudah mati lalu mayatnya ditemukan. Tapi kalau
gitu doang tidak seru dong ya.
Dari awal saya sudah percaya sama Jin Woo kalau dia tidak
berhalusinasi, nah tentang Se Joo nih yang saya tidak bisa menebak dia masih
hidup atau sudah mati. Cuplikan yang akhirnya menunjukkan Se Joo terkapar di
samping rel kereta itu juga belum memberikan titik cerah sama sekali (Ini
karena saya bukan pemain gim, jadi belum tahu ada yang namanya Instance
Dungeon).
Sungguh alur ini drama bergejolak dan tidak dapat ditebak.
Contohnya saat Jin Woo jatuh dari lantai 6 gara-gara KNP Dr. Cha tiba-tiba
muncul. Tapi terbukti bahwa adegan itu memang ada tujuannya. Pasca jatuh memang
kaki Jin Woo jadi cacat. Kaki Jin Woo yang cacat itulah yang membedakan saat
dia di dunia nyata, sedangkan saat dia di dunia gim kakinya normal.
Kdrama tidak lengkap tanpa kisah percintaan. Menurut saya kisah
percintaan antara Jin Woo dan Hee Joo sesuai porsinya. Ya karena memang premis
MOA bukan kisah cinta antara mereka. Selain itu walaupun Hee Joo ini banyak
dibuat khawatir oleh Jin Woo, saya masih anggap kisah cinta mereka ini tidak
lah menye-menye.
Bagian yang paling mengharukan itu bukan saat Jin Woo dan Hee
Joo berpisah, tapi saat sekretarisnya Jin Woo meninggal. Duh padahal dia itu
setia banget. Akhirnya Jin Woo harus melawan para zombie-zombie granada
sendirian. Salah satu yang tidak saya sangka adalah saat KNP-nya Sekretaris Seo
tiba-tiba muncul, sejenak saya pikir dia masih hidup. Sudah berapa kali coba
Jin Woo menghadapi masa kritis dan Sekretaris Seo yang masih menjadi sekutunya
itu muncul. Dia jadi semacam pelindungnya Jin Woo.
Episode ke belakang tetap seru, karena masih banyak teka-teki
sampai akhir. Akhirnya saya tahu Emma (KNP) itu memiliki fungsi tertentu,
tadinya saya pikir dia cuma pemanis. Emma adalah lambang perdamaian, jadi tidak
bisa ada pertempuran di dekatnya. Semua senjata akan otomatis dihilangkan oleh
Emma jika masih nekat mau bertempur di hadapan Emma. Oleh sebab itu di Cafe
Alcazaba kondisinya damai meskipun merupakan tempat pertemuan pemain.
Yang membuat saya bertanya-tanya adalah ngapain sih Marco dan
Se Joo masuk ke gim dulu waktu mau bertemu dengan Dr. Cha untuk menawarkan gim
buatan mereka? Apa cuma buat ngetes gim doang? Seriusan saya masih bingung
bagian itu kalau ada yang paham tolong kasih tahu saya. Waktu itu Emma melihat
Marco menusuk Se Joo dengan pisau sungguhan di cafe. Itulah yang mengakibatkan
error pada gim. Kalau itu senjata dari gim sih Emma bisa langsung menghilangkan
senjata itu, tapi ini senjata beneran. Bahkan gara-gara error di gim itu Marco
saja sampai mengira Se Joo menembaknya pakai pistol sungguhan. Akhirnya
terjadilah tembak menembak dan Marco mati.
Pada akhirnya Marco menjadi KNP yang terus meneror Se Joo.
Itulah mengapa Se Joo terpaksa bersembunyi di Instance Dungeon. Instance
Dungeon adalah area salinan yang hanya bisa dimasuki oleh pemain tertentu,
dalam hal ini pemain dengan skor tertinggi. Di Instance Dungeon pemain akan
aman karena tidak seorang pun menyadari keberadaannya baik musuh maupun pemain
lain.
Nah plot twist dari MOA ini ada di Emma. Tidak ketebak kan?
Yes saya mau misuh-misuh waktu bagian di gereja itu. Ketika akhirnya Jin Woo
berhasil di level 100 dan dia memberikan kunci surga ke Emma. Harapan saya
pintu surga itu benar-benar akan terbuka yang artinya mungkin Se Joo bisa
kembali ke dunia nyata. Eh ternyata Jin Woo malah dikenali sebagai bug atau
kekutu (Suatu error yang terjadi pada sistem atau perangkat lunak) dan harus
dihapus guys.
Sampailah ke ending
yang kebanyakan orang anggap tidak menyenangkan alias bikin kesel, tapi saya
tidak beranggapan demikian. Saya tidak kecewa sama sekali dengan ending MOA. Jadi ending itu ada dua jenis guys, yaitu closed ending dan open ending. Menurut saya MOA
ini tergolong ke open ending.
Tujuan open ending ada dua,
pertama dibuat demikian karena akan ada season 2, kedua hanya untuk memberikan
penonton kebebasan menentukan ending-nya.
Saya belum menduga sih kalau MOA akan ada season 2, karena
takut malah merusak season 1 andai season 2 tidak dibuat sebagus mungkin
(Artinya tidak ada plot hole gitu).
Meskipun itu drama nagih banget, tapi saya putuskan saja untuk menentukan ending versi saya. Jadi gimana bisa Jin
Woo bersembunyi di Instance Dungeon, tapi secara bersamaan dia adalah bug dan
harus dihapus? Ya sudah bagi saya Jin Woo sudah dihapus (Kejam ya!).
Mungkin yang masih menjadi pertanyaan adalah di mana tubuh
Jin Woo, karena Dr. Cha, Prof. Cha, dan Sekretaris Seo yang juga dideteksi
sebagai bugs tubuhnya memang sudah tidak bernyawa. Jadi yang dihapus adalah
KNP-nya yang masuk ke gim itu. Makanya banyak yang berasumsi Jin Woo ada di
Instance Dungeon, ditambah pula ucapan dari Se Joo. Tapi di episode terakhir
para pemain bisa melihat Jin Woo, lah berarti dia tidak sembunyi di Instance
Dungeon dong lha wong pemain lain bisa lihat. Apa lagi yang bisa punya privilage Instance Dungeon adalah pemain dengan peringkat atas. Sementara itu andai yang muncul KNP-nya Jin Woo berarti dia bug dong, kan bukan berasal dari gim itu. (Nah loh yang dihapus apa?)
Jadi saya beranggapan yang muncul itu memang KNP-nya Jin Woo
dan dia bug karena dia membantu pemain lain untuk mengalahkan musuh. Otomatis
pemain diuntungkan, karena pemain jadi memiliki kemudahan bermain gim itu. Di
Indonesia sendiri ada kasus beberapa oknum sengaja mencari bugs dalam sebuah
perangkat lunak atau sistem untuk memberikan keuntungan bagi mereka.
Jangan kesel kalau ending-nya
seperti itu, kok gantung lah (bukan gantung tapi open ending), kasihan Hee Joo patah hati lah. Dari awal kan
memang Jin Woo yang mau menyelesaikan gim itu dan bug adalah salah satu hal
yang bisa menjelaskan kecacatan pada gim. Andai Jin Woo tetap hidup (Artinya
tidak dihapus.) ya gim-nya tidak bisa direset oleh Emma, kemungkinan Se Joo pun
tidak akan bisa kembali. Pilihannya ada di Jin Woo atau Se Joo. Tidak bisa
keduanya.
Tapi masih ada pertanyaan yang berkecamuk (Tetap ya tanda
tanya yang tiada akhir.), apakah artinya yang terhapus adalah tubuh asli Jin
Woo makanya KNP-nya masih muncul di dalam gim? Soalnya kasus Jin Woo ini
berbeda dengan Marco, Dr. Cha, Sekretaris Seo, dan Prof. Cha. Sesungguhnya yang jadi pertanyaan memang status Jin Woo. Haha. Dia player atau non-player atau bug?
Yuk diskusi di kolom komentar.
Yuk diskusi di kolom komentar.
2 comments
Saya sudah nonton sis...endingnya...😅
ReplyDeletemampir ya ke Monstanima.blogspot.com
Banyak yang protes sama endingnya ya. 😅
DeleteSiap saya nanti mampir.