Buku yang Saya Baca Akhir Tahun 2018 part 2

by - 7:28 PM

Selamat tahun baru 2019 guys! Maafkan saya baru bisa menepati janji memposting ulasan saya di tahun 2019. Ini dia part 2 buku yang saya baca akhir tahun. Silakan disimak.


Things About Him

06 Desember 2018 pukul 17:19 baru saja selesai membaca Things About Him.
Penulis : Nara Lahmusi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 248
Tahun terbit : 2018

Things About Him ini tidak hanya menceritakan kisah cinta anak SMA, tapi ada juga hubungan antar keluarga. Thing About Him dibungkus dengan cara yang berbeda sehingga tidak mainstream. Ada masa lalu, ada misteri, ada masa kini. Saya suka cara penulis menyajikan alur maju mundur. Sementara itu berbicara tentang tokoh, saya suka dengan tokoh Cinta yang mandiri (Duh kalau ada tokoh yang namanya Cinta bawaannya pengin nyanyi Ada Apa Dengan Cinta).

Novel Gramedia Things About Him
Things About Him ©

Tadi saya bilang ada misterinya kan, nah saya sudah bisa nebak misterinya di tengah-tengah karena di awal bab sudah ada clue (senang kalau bisa nebak haha...). Ini nih yang membuat saya tidak bosan, karena saya ingin selalu tahu lembar berikutnya apa. Meskipun tadi saya bisa menebak satu misteri, tapi tidak semuanya. Masih banyak misteri lain yang akan dibongkar di akhir cerita. Di novel ini semua pertanyaan yang berkecamuk sudah dijawab semua oleh penulis.

O iya yang tidak kalah menarik dari Things About Him, di novel ini juga sedikit berbau pelajaran biologi. Tokoh utama, Cinta, memang suka dengan pelajaran biologi. Ayah Cinta sendiri suka membuat nata di rumah, bahkan dia memiliki laboratorium pribadi (Nata ini jadi mengingatkan saya pada praktikum nata de coco saya yang gagal). Percakapan-percakapan Cinta dengan temannya juga tidak luput dari pelajaran biologi, kadang mereka membuat suatu analogi.
Lewat foto, kita bukan cuma mengabadikan kenangan, tapi juga bisa menyentuh perasaan. Melembutkan hati orang-orang. -Dion-


Rahasia Tergelap

08 Desember 2018 pukul 21:59 baru saja selesai membaca Rahasia Tergelap.
Penulis : Lexie Xu
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 304
Tahun terbit : 2016

Sebenarnya saya sudah mulai membaca buku ini dari bulan September, tapi sempat berhenti lama. Sampai akhirnya saya bisa membacanya sampai tamat. Lega.

Novel Rahasia Tergelap ditulis oleh Lexie Xu
Rahasia Tergelap ©

Novel ini berkisah tentang misteri kematian seorang cewek bernama Merly. Cewek itu melompat dari gedung kampus. Giselle, salah satu teman kampus Merly, merasa ada yang tidak beres dengan kematian Merly. Lalu, dia dan teman-temannya berusaha menguak misteri kematian itu.

Novel ini menggunakan sudut pandang orang pertama, tapi ada dua tokoh yang bernarasi yaitu Giselle dan Daryl. Saya menikmati narasi Giselle, tapi saya kurang menikmati bagian Daryl. Di narasi Giselle saya bisa membedakan suara Giselle dan teman-temannya. Dialognya ngalir.

Di pertengahan akhirnya saya menemukan satu karakter yang saya sukai. Siapa dia? Iya, karakter itu adalah Grey.
Kalo ternyata yang kita temukan adalah aib, ya udah, mari kita kubur dalam-dalam hasil penyelidikan kita. Yang udah meninggal, ya biarlah meninggal dengan tenang. Nggak usah ditambah dengan membuka aibnya segala. -Grey-


Caramellove Recipe

21 Desember 2018 pukul 16:32 baru saja selesai membaca Caramellove Recipe
Penulis : Lia Nurida
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 240
Tahun terbit : 2018

Kalau kalian membaca judul novel yang satu ini apa yang terlintas? Masakan, iya kan? Entah kenapa karena ada kata caramel-nya saya mikirnya tentang kue-kue gitu, ternyata nggak. Tapi tetap tidak jauh dari makanan. Tokoh utama di sini ada Karmel, Satria, dan Sadam. Mereka sama-sama hobi memasak. Karmel dan Satria sudah bersahabat sejak lama dan mereka sedang berjuang untuk menjadi pemenang Teen Cooking Competition. Namun tiba-tiba Satria sakit tifus dan itu membuat Karmel terpaksa bekerja sama dengan Sadam di Teen Cooking Competition.

Novel Teenlit Caramellove Recipe oleh Lia Nurida
Caramellove Recipe ©

Novel ini mengingatkan saya dengan acara TV Master Chef. Cukup mudah untuk membayangkan suasana saat kompetisi. Cerita yang disajikan tergolong ringan, namun tidak luput dari moral value yang bisa dipetik dari perjuangan setiap tokoh. Setiap tokoh berusaha menekan ego demi memenangkan kompetisi. Dan yang saya sukai dari novel ini adalah ending-nya, yang tergolong dalam open ending. Ada dua kemungkinan open ending karena mau dibikin sekuel atau memang sudah ending saja. Saya suka open ending karena penulis memberikan kesempatan kepada pembaca untuk berspekulasi atau menentukan ending.
Kadang ia merasa mimpi mereka terlalu tinggi. Namun, bukankah semua orang bebas bermimpi tentang apa pun?


Ocean Breeze

31 Desember 2018 15:32 baru saja selesai membaca Ocean Breeze
Penulis : Cepi R. Dini
Penerbit : Ice Cube
Halaman : 254
Tahun terbit : 2015

Hal yang manis dari novel ini adalah hubungan father daughter. Setting di Miami, cerita ini mengisahkan seorang remaja bernama Ocean yang harus tinggal bersama ayahnya yang selama ini tidak ia kenal, setelah ibunya meninggal. Kebayangkan betapa kikuknya Ocean serumah dengan ayah yang baru ia kenal. Cara penulis menggambarkan hubungan anak ayah ini benar-benar pas. Lalu konflik Ocean dengan teman-temannya, benar-benar konflik khas remaja.

Dokumentasi pribadi

Ngomong-ngomong soal tokoh-tokoh di dalam novel ini, saya membayangkannya seperti aktor-aktor di film Fast & Furious. Kalau kalian pecinta Fast & Furious kemungkinan juga akan merasakan hal yang sama dengan saya. Yah itu tidak mengganggu saya, tapi justru membantu saya membayangkan setiap adegan lebih baik.

Kesimpulan saya, Ocean Breeze adalah cerita sederhana yang ditulis dengan baik dan rapi. Novel ini juga sudah menutup akhir tahun saya dengan cerita yang manis antara ayah dan anak.
Kau putriku. Aku tak perlu alasan untuk mencintai putriku.

Tahun 2018 sudah berakhir dan ternyata saya hanya mampu melahap 18 buku. Baiklah tidak masalah setidaknya itu lebih banyak dari tahun lalu. Kalian di tahun 2019 sudah ada rencana mau membaca berapa banyak buku? Saya mungkin berharap bisa membaca 22-26 buku, syukur lebih dari itu. Tadi saya baru saja membereskan buku-buku yang saya tata menjadi pohon natal, sekalian menghitung jumlah buku yang belum dibaca. Lumayan ada 11 buku yang belum saya baca, jadi setidaknya tahun 2019 harus menambah 15 buku untuk mencapai target. Saya juga akan mencoba untuk membaca buku versi e-book, setelah sebelumnya selalu mandek karena merasa tidak puas kalau tidak menggenggam buku. Hahaha

You May Also Like

0 comments