Buku yang Saya Baca Akhir Tahun 2018 part 1

by - 8:46 AM

Tidak terasa sudah di penghujung tahun 2018. Saya mau merangkum buku apa saja yang saya baca beberapa bulan terakhir ini, antara bulan Agustus hingga Desember. Saat ini saya masih berusaha membaca buku-buku yang saya timbun tahun ini (jadi ketahuan tukang timbun buku). Ulasan kali ini akan saya bagi menjadi dua bagian agar tidak terlalu panjang. Silakan disimak barangkali bisa digunakan untuk referensi bacaan. Namun ingat bahwa review ini murni pendapat saya pribadi, bukan patokan mutlak buku itu bagus atau tidak. Pendapat itu tidak ada yang salah atau benar, dan ini kadang tentang selera. Selera saya dan selera Anda bisa berbeda.

Halo Tifa

20 Agustus 2018 pukul 01:05 baru saja selesai membaca Halo Tifa.
Penulis : Ayu Welirang
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Halaman: 256
Tahun terbit: 2016

Halo Tifa ini sudah menjadi incaran sejak saya baca preview-nya di web Gramedia Writing Project (GWP). Saya cari di toko buku tapi sudah tidak ada, cuma waktu itu kok tidak kepikiran beli online ckck. Kemudian wishlist ini terlupakan begitu saja dengan menambahnya wishlist lain. Nah tahun ini kebetulan teman saya jual buku bekas online, ada Halo Tifa langsung sikat dong.

Novel Gramedia Halo Tifa oleh Ayu Welirang
Halo Tifa ©

Bagi saya Halo Tifa itu fresh, karena setting-nya sendiri di Sekolah Menengah Kejuruan yang mana kebanyakan novel remaja adalah kehidupan anak SMA (atau saya saja yang baca bukunya kurang banyak ya). Poin itu saja sudah membuat saya tertarik. Selain itu tokoh Tifa dan Terra itu memiliki karakter yang kuat, tokoh yang selalu diingat.

Sejak awal membaca Halo Tifa pembaca sudah disungguhi teka-teki (bukan teka-teki silang lho). Ini yang membuat saya tidak bisa berhenti membaca. Saya selalu penasaran dan terus membalik lembar demi lembar halaman untuk menemukan jawaban dari teka-teki tersebut. Pembaca tidak akan bosan, karena tidak ada narasi yang bertele-tele. Meskipun gaya bahasanya cenderung biasa, tapi saya menikmatinya. Saya pikir inilah yang disebut meniupkan nyawa ke dalam karakter. Seperti apa pun gaya bahasanya, jika karakter itu hidup maka pembaca tidak akan bosan. Pembaca akan merasakan kehadiran tokoh tersebut.
Kadang orang yang merasa dirinya paling kuat harus dikalahkan dulu untuk paham masih banyak orang yang lebih hebat. Dengan begitu, dia nggak ngerasa paling hebat atau ngerasa bisa berjalan sendirian terus. -Terra-


Dokumen Delapan

20 September 2018 pukul 22:33 baru saja selesai membaca Dokumen Delapan.
Penulis : Probo Nella
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 320
Tahun terbit : 2018

Saya excited sekali membicarakan novel ini. Ini menjadi salah satu novel favorit saya. Ya Dokumen Delapan ini adalah novel bergenre misteri, salah satu genre favorit saya. Lagi, saya tertarik dengan novel ini saat membaca preview-nya di web GWP. Sesuai judulnya ada delapan identitas yang menjadi pusat cerita di novel ini. Mereka bergabung dalam situs misterius dan menggunakan nama samaran. Hanya dengan bergabung dalam situs tersebut mereka mendapatkan pertolongan yang mereka butuhkan. Sampai di situ saja saya sudah penasaran setengah mati.

Novel Gramedia Dokumen Delapan oleh Probo Nella
Dokumen Delapan ©

Delapan tokoh ini memiliki cerita yang menarik dan sama-sama kuat. Saya sedikit pun tidak pernah bosan, benar-benar menikmati alur cerita. Selain itu saya juga dibuat berpikir keras dan menebak-nebak beberapa hal. Well, itu sensasi yang saya sukai setiap membaca novel misteri. Bahkan saya sengaja membuat bagan tokoh-tokoh di dalam novel ini lho, agar saya lebih paham keterkaitan antar tokoh. Misteri dalam novel ini dibongkar secara perlahan dan mulus. Ketika sampai di halaman terakhir saya benar-benar speechless. This novel is pretty damn great! Saya tidak akan banyak cerita, takut spoiler. Enam kata sebelumnya sudah banyak menjelaskan betapa kerennya novel ini.
Kami sepakat dalam satu hal: hidup berubah, seiring masa yang berganti. Hanya satu yang tetap, bahwa kita lahir di dunia ini menjalani hidup singkat yang penuh misteri, hingga akhirnya dipanggil untuk kembali. -Diamond-


Semua Ikan di Langit

12 November 2018 (lupa selesai pukul berapa) baru saja selesai membaca Semua Ikan di Langit.
Penulis: Ziggy Zezyazeoviennazabriezkie
Penerbit : Grasindo
Halaman : 259
Tahun terbit : 2017

Pemenang Pertama Sayembara Novel DKJ 2016, siapa lagi yang meragukan kekerenan buku Semua Ikan di Langit. Sudut pandang yang digunakan saja unik. Buku ini menceritakan perjalanan ‘Aku’ bersama seorang anak laki-laki menjelajahi alam semesta. Di awal cerita tidak diketahui siapa ‘Aku’ ini, tapi lambat laun ‘Aku’ akan memberitahu siapa dirinya. Saya pikir semua karakter di buku ini sangat kuat, terutama 'Aku' dan si anak laki-laki, bahkan anak laki-laki yang lain juga. Selain itu ruang dan waktu di buku ini adalah suatu hal yang tidak tetap. Bukan waktu yang terus maju, bukan ruang yang familiar.

Novel Semua Ikan di Langit oleh Ziggy adalah pemenang Sayembara DKJ tahun 2016
Semua Ikan di Langit ©

Saya sangat suka dengan diksi yang digunakan, enak banget dibaca. Penulis seolah membawa saya ikut bertualang dengan ‘Aku’ dan si anak laki-laki. Alur cerita yang tidak biasa membuat buku ini sangat unik, mind blowing banget. Bebas, satu kata yang bisa menggambarkan saat saya membaca buku ini. Di lembar-lembar akhir saya sempat menitikkan air mata, serius. Padahal bukan tipe saya banget baca buku sambil nangis. Yah soalnya ada hal yang menyentuh sekali.
Hancur berkeping-keping demi mempertahankan perasaan cinta yang begitu kuat bukanlah hal besar ketika tidak ada hal lain yang lebih penting dari rasa itu. Kehancuran diri ini tidak berarti apa-apa bagi saya, karena saya hancur demi dirinya. -Aku-


Absolute Justice

25 November 2018 pukul 21:40 baru saja selesai membaca Absolute Justice.
Penulis : Akiyoshi Rikako
Penerbit : Haru
Halaman : 268
Tahun terbit : 2016

Ini buku rekomendasi dari teman-teman di grup kepenulisan. Setelah saya baca review-nya langsung tertarik. Tetap dong genre misteri itu selalu dengan mudah membuat saya tertarik. Beberapa orang bilang habis baca buku ini mereka ingin misuh-misuh alias berkata kasar. Saya semakin penasaran dengan buku ini. Dan, benar sih kata mereka. Tapi saya tidak seekstrim itu ingin berkata kasar, cuma kesal aja.

Novel Absolute Justice oleh Akiyoshi Rikako
Absolute Justice ©

Kata-kata dan tindakan yang mungkin dianggap sepele atau kecil ternyata bisa merubah hidup seseorang atau mengacaubalaukannya. Absolute Justice, yah kedengarannya hukum itu memang mutlak ya (tapi tidak semuanya guys). Setelah membaca buku ini kalian akan paham kenapa hukum yang mutlak itu menyakitkan.

Cerita misteri tidak lengkap tanpa plot twist, iya kan? Hehehe... Plot twist di novel ini tidak mengada-ada, memang sudah dipersiapkan secara matang. Diletakkan di bagian yang tidak mudah ditebak. Saya sempat terkecoh, tapi bahkan saya selalu bertanya-tanya pada diri saya sendiri, ‘Tidak mungkin cuma begini, pasti ada sesuatu.’ Tapi saya tidak bisa menebak apa itu. Good job Akiyoshi-san!
Hanya menilai sesuatu berdasarkan benar atau salah. Tidak memahami perasaan orang.” -Kazuki-“Pahlawan kebenaran yang selalu sempurna tidak akan bisa mengerti kelemahan manusia biasa. -Yumiko-


Match Point

01 Desember 2018 pukul 21:35 baru saja selesai membaca Match Point.
Penulis : Saufina
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 240
Tahun terbit : 2018

Buat pecinta badminton wajib baca buku ini, karena buku ini menceritakan tentang seorang atlet badminton (ya iyalah). Bukan cuma karena itu sih, kalian akan tahu bagaimana kehidupan seorang atlet dan apa yang sebenarnya mereka rasakan ketika kekalahan menimpa mereka. Kebetulan saya kenal dengan si penulis, jebolan GWP batch 3. Beberapa waktu lalu sempat ikut talk show di Gramedia Balaikota Semarang, salah satunya membicarakan mengenai Match Points. Riset penulis ini tidak main-main, penulis memang memiliki narasumber atlet dari pelatnas (tapi bukan Ginting ya guys).

Novel terbitan Gramedia Match Point oleh Saufina
Match Point ©

Penulis mengangkat cerita mengenai fenomena netizen yang suka mem-bully atlet yang kalah. (Ingat netizen yang budiman, kata-kata bisa setajam belati atau selembut kapuk. Kalau comment tolong yang wajar. Atlet juga manusia.) Meskipun bercerita seputar dunia badminton novel ini tidak berat kok guys. Saya enjoy selama baca, cocok sambil santai atau kalau ingin baca yang ringan. Ada beberapa bagian juga yang membuat saya tersentuh dan menyadarkan saya akan suatu hal. Meskipun kita terpuruk, jatuh ke dalam jurang paling dalam, kita tidak boleh lupa untuk merangkak dan bangkit. (Tiba-tiba saya menjadi motivator. haha...)

Game point itu cuma gerbang, dan puncaknya adalah saat berhasil menaklukkan match point lalu jadi juara. -Ragil-

You May Also Like

2 comments

  1. Good article. Semua ikan di langit memang mind blowing.

    ReplyDelete