Perpustakaan Kecil di Angkutan
Di suatu sore itu habis turun hujan, sekitar jam 17:00 saya naik angkutan seperti biasa. Namun, ada yang tidak biasa dengan angkutan yang saya naiki. Di bagian belakang angkutan terdapat deretan buku dan air mineral gratis. Cukup takjub dengan angkutan tersebut karena sejak dulu menggunakan jasa angkutan sampai sekarang belum pernah menemui angkutan serupa. Hal tersebut membuat saya tersentuh, sambil mencari nafkah supir angkutan tersebut menyebarkan budaya membaca di masyarakat.
Dokumentasi pribadi |
Di depan deretan buku tersebut ada tulisan 'timbang ngalamun moco buku lur, nek ngelak ngombeo, gratis', yang artinya 'daripada melamun baca buku saudara, kalau haus minum saja, gratis'. Buku yang diletakkan di rak tersebut memang masih sedikit, sekitar sepuluh mungkin. Namun, bagi saya ajakan untuk membaca itulah yang patut diapresiasi.
Saat saya naik angkutan turut juga seorang anak dan ada beberapa ibu-ibu juga. Anak tersebut nampak tertarik membaca buku cerita, sedangkan ibu-ibu membuka-buka buku resep masakan. Hal itu menunjukkan sebenarnya keinginan masyarakat untuk membaca itu ada hanya mungkin ada beberapa faktor penghambat, entah karena harga buku masih relatif mahal bagi mereka atau keberadaan perpustakaan yang kurang maksimal.
Sebagai seorang yang suka baca buku saya sendiri belum bisa melakukan tindakan nyata untuk mengajak masyarakat membaca buku, tapi saya berharap suatu saat bisa berpartisipasi. Semoga semakin banyak masyarakat Indonesia yang sadar akan pentingnya membaca.
0 comments