Buku yang Saya Baca Februari 2019
Bulan Februari saya cuma berhasil membaca dua
buku. Kedua buku tersebut adalah buku fiksi terbitan Gramedia. Simak ulasan
saya tentang kedua buku tersebut.
Covernya bisa senada gini ya (dok. pribadi) |
Breaking Point
13 Februari 2019 11:56 baru saja selesai
membaca Breaking Point
Penulis :
Pretty Angelia
Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Halaman :
240
Tahun terbit :
2017
Breaking Point merupakan jebolan GWP batch 3.
Awal saya baca blurb-nya sudah tertarik banget. Breaking Point menceritakan
tentang perjuangan orang-orang yang mengikuti program Paket C karena suatu
permasalahan. Geta berusia 17 tahun dikeluarkan dari sekolah, padahal dia
termasuk murid pandai bahkan pernah menjadi Ketua OSIS. Vierro berusia 18 tahun
terpaksa meninggalkan UN karena tidak bisa meninggalkan kompetisi catur di
Roma. Daniar berusia 17 tahun memiliki suatu penyakit dan hanya dengan mengikuti
program Paket C dia bisa mewujudkan cita-citanya. Terakhir Bogel berusia 20
tahun, seorang mantan napi yang ingin memiliki ijazah.
Novel dengan genre young adult ini ditulis dengan gaya ringan dan mengalir, khas anak
remaja. Konflik yang disajikan lebih kompleks, tapi memiliki alur yang cepat.
Jadi tidak bikin bosan. Saya suka dengan covernya dan kutipan kalimat di bawah
judulnya. “Kesempatan kedua ada bagi mereka yang mau berjuang.” Sudah kelihatan
banget kalau novel ini akan sangat menginspirasi dan memang iya. Selama ini
banyak yang meremehkan orang yang mengikuti program Paket C, tanpa mengetahui
apa alasan mereka.
Tokoh utama yaitu Geta, memiliki karakter
pemberani yang kadang justru membuatnya dalam masalah. Dia juga orang yang
sengak, menurut saya. Tapi jauh dari sifat sengaknya itu saya suka dengan
karakternya yang kuat. Sementara karakter lain tidak terlalu menonjol, meskipun
Vierro tampaknya sangat populer dan keren tapi menurut saya biasa saja, haha...
Sementara itu, karakter Daniar yang berjuang dengan panyakitnya mampu menyentuh
hati saya. Walaupun penyakit itu terus menggerogotinya, tapi dia tidak pasrah
dan masih ingin berjuang buat impiannya.
Quote:
“Karena selama orangtua kita ada, selama itulah
waktu yang tepat untuk banggain mereka.”
-Vierro-
Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu
28 Februari 2019 pukul 19:55 baru saja selesai
membaca Hanya Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu
Penulis :
Norman Erikson Pasaribu
Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Halaman :
171
Tahun terbit :
2014
Saya membeli kumpulan prosa ini dengan versi
cover baru, dapat rekomendasi dari teman saya. Awalnya saya tahunya Norman
Erikson ini menulis kumpulan puisi Sergius Mencari Bacchus dan kabarnya sudah
diterjemahkan dalam bahasa inggris. Satu kata yang dapat menggambarkan kumpulan
prosa ini ‘genius’. Buku ini merupakan debut Norman Erikson dan langsung masuk
ke dalam Lima Besar Kusala Sastra Khatulistiwa 2014. Keren!
Terkadang saya bingung gimana mau mengulas buku
yang keren, karena rasanya tidak ada kalimat yang mampu mengungkapkannya.
Di dalam buku ini ada 20 prosa dan memiliki
atmosfer gloomy. Yang paling saya
sukai adalah Pria Murakami (Sebenarnya suka juga dengan Mendaki Bersama
Xingjian, tapi karena paling saya harus pilih salah satu.). Mostly, ending cerita prosa di buku ini termasuk open ending, yang tentunya saya sukai. Dan kebanyakan dari cerita
tersebut meninggalkan kesan buat saya. Saya juga suka banget dengan gaya
penulisan Norman Erikson.
Kayaknya Sergius Mencari Bacchus juga harus
masuk list dan saya tunggu karya-karya
selanjutnya dari Norman Erikson Pasaribu.
Quote:
“Sebab, aku selalu menemukan kesepian pada
ruang antara deretan tempat duduk itu. Di sana, kutemukan kesunyian yang
menganga dan dari lubang besar itu keluar rayap-rayap sepi yang perlahan
menggerogoti hatiku.” -Kondektur, hl. 97-
Kalau kalian suka dengan sastra, maka buku Hanya
Kamu yang Tahu Berapa Lama Lagi Aku Harus Menunggu adalah pilihan yang tepat.
Sebaliknya jika suka dengan bacaan khas remaja bisa baca Breaking Point.
Semuanya bagus. Jangan lupa tinggalkan komentar, kasih tahu saya buku bagus apa
yang harus saya baca. Terima kasih.
0 comments